Gunadarma BAAK News

Sabtu, 11 Oktober 2014

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN

NAMA KELOMPOK :
1.      ASTUTI DIAH PERTIWI (18211124)
2.      HEDWIG AJENG GRAHANI (18211164)
3.      PUTRI EKA MARDIATI (15211643)
4.      RINI RISNAWATI (16211237)
5.      ROPINGAH (16211457)
KELAS : 4EA01


A.    PENGERTIAN MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Model adalah percontohan yang mengandung unsur yang bersifat penyederhanaanuntuk dapat ditiru. Sedangkan pengambilan keputusaan adalah suatu proses berurutan yang memerlukan penggunaan model secara cepat dan benar.
Menurut Olaf Hermer model adalah abstraksi, elemen-elemen tertentu dari situasi yang mungkin dapat membantu seseorang menganalisis keputusan dan memehaminya dengan lebih baik.
B.     PENTINGNYA MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1.      Untuk mengetahui apakah hubungan yang bersifat tunggal dari unsu-unsur itu ada relevansinya terhadap masalah yang akan dipecahkan diselesaikan itu.
2.      Untuk memperjelas (secara eksplisit) mengenai hubungan signifikan diantara unsur-unsur itu.
3.      Untuk merumuskan hipotesis mengenai hakikat hubungan-hubungan antar variable.
4.      Untuk memberikan pengelolaan terhadap pengambilan keputusan.
C.    KLASIFIKASI MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Klasifikasi model pengambilan keputusan dapat digolongkan berdasarkan :
*      Tujuannya: model latihan, model keputusan, model perencanaan. Pengertian tujuan disini adalah dalam arti purpose.
*      Bidang penerapannya (field of application) : model tentang transportasi, model tentang persediaan barang, model tentang pendidikan, model tentang kesehatan,dll.
*      Tingkatannya (level) : model tingkat manajemen kantor, tingkat kebijakan nasional, kebijakan regional, kebijakan lokal,dll.
*      Ciri waktunya (time character) : model statis dan model dinamis.
*      Bentuknya (form) : model dua sisi, satu sisi, tiga dimensi, model konflik, dan non konflik.
*      Pengmbangan analitik (analyticdevelopment) : tingkat dimana matematika perlu digunakan,dll.
*      Kompleksitas (complexity): model sangat terinci, model sederhana, model global, model keseluruhan, dll.
*      Formalisasi (formalization): modelmengenai tingkat dimana interaksi itu telah direncanakan dan hasilnya sudah dapat diramalkan, namun secara formal perlu dibicarakan juga.
Selanjutnya Quade membedakan model kedalam dua tipe, yaitu :
1.      Model Kuantitatif
Model kuantitatif (model matematika) adalah serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti, ini dapat berupa persamaan atau analisis lainnya, atau merupakan instruksi bagi komputer yang berupa program-program untuk  komputer. Ada pun ciri-ciri pokok model ini ditetapkan secara lengkap melalui asumsi-asumsi, dan kesimpulan berupa konsekuensi logis dari asumsi-asumsi tanpa menggunakan (praktik) atau permasalahan yang dibuat model untuk pemecahannya.
Contoh : Indikator dari pemerataan dan perluasan pendidikan yaitu APK (Angka Partisipasi Kotor) dan APM ( Angka Partisipasi Murni) untuk menentukan APM tersebut dapat digunakan rumus sebagai berikut :
APM = Usia 7 – 12 tahun yang ditampung di sekolah   × 100%
                                    Usia 7 – 12 tahun seluruh siswa
2.      Model Kualitatif

Model kualitatif didasarkan atas asumsi-asumsi yang ketetapannya agak kurang jika dibandingkan dengan model kuantitatif dan ciri-cirinya digambarkan melalui kombinasi dari deduksi-deduksi asumsi-asumsi tersebut dan dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan model.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar