Gunadarma BAAK News

Selasa, 30 Desember 2014

RUTE LOKAL LINTAS BATAS



Dalam teori dikatakan bahwa bisnis berorientasi untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin tanpa mengindahkan etika dan moralitas. Dikatakan bahwa etika dan bisnis tidak memiliki hubungan satu sama lain. Namun beda cerita apabila kita membaca kisah perusahaan yang satu ini.

Garuda Indonesia adalah salah satu perusahaan maskapai penerbangan yang ternama yang ada di negara kita Indonesia. Kali ini Garuda Indonesia telah mencetuskan corporate action terbarunya yaitu menambah rute penerbangan lokal. Rute penerbangan baru tersebut adalah Palembang – Denpasar.

Hal ini dilakukan oleh Garuda Indonesia guna memperluas jaringan perusahaan ke wilayah timur Indonesia. Branch Manager Garuda Indonesia Palembang Henny Nurcahayani mengatakan, Palembang memiliki beragam potensi seperti wisata alam, bisnis, dan kuliner. Konektivitas Palembang – Bali ini diharapkan mampu memberikan kenyamanan bagi pengguna pasar.

Bila dilihat dari segi etika bisnis, maskapai Garuda Indonesia justru sudah menjalankan peranannya dengan baik. Dengan menambah rute penerbangan lokal maskapai telah menyediakan jasa pelayanan penerbangan yang mungkin selama ini pengguna pesawat terbang nanti-nantikan. Selain ini adanya penambahan rute penerbangan lokal pada wilayah ini juga mempermudah arus keluar masuk para pengguna pasar dan sekaligus sudah banyak membantu para pengguna juga dalam hal efisiensi waktu.

Apabila bisnis suatu perusahaan dikaitkan tidak selalu mengindahkan etika dan moralitas, justru malah sebaliknya. Tidak semua perusahaan berlaku sama. Menurut teori pula dikatakan bahwa ada perbedaan yang sangat mencolok apabila kita pandang aksi perusahaan dari segi etika dan legalitas aksi perusahaan tersebut.

Dalam hal ini perusahaan justru menemukan win-win solution dengan para pengguna jasa perusahaan. Perusahaan tentu dapat meraup keuntungan tambahan dengan adanya tambahan rute penerbangan lokal di jalur yang dibilang cukup sibuk tersebut. Lain sisi juga pengguna merasa senang karena adanya hal tersebut. Sama-sama saling membutuhkan antara maskapai dan pengguna.

Maka dalam hal ini dilihat daris segi etika bisnis tidak semua perusahaan berlaku sama. Kadangkala perusahaan melakukan aksi mendapat respon yang baik tapi kadangkala juga meresahkan pengguna atau konsumen. Lihat lagi pada detail dan runtutat aksi yang telah dibuat oleh perusahaan tersebut dan kembali pada komitmen perusahaan tentang bagaimana dia meraup keuntungan.

Dalam teori dikatakan pula bahwa orang bisnis mengikuti aturan moral maka akan berada dalam posisi tidak menguntungkan. Namun dalam kasus ini telah terbukti bahwa pihak perusahaan justru mendapatkan keuntungan dengan meninggikan dan memperhitungkan aturan moral yang ada. Kebutuhan konsumen sangat di perhitungkan oleh perusahaan. Walaupun mungkin pada awalnya perusahaan juga akan berhitung mengenai keuntungan dan kerugian terburuk yang akan di dapatkannya.

Bahwa dalam teori juga dikatakan dalam bisnis akan menghalalkan segala cara. Dalam kasus ini yang dilakukan oleh perusahaan adalah cara yang halal bila dipandang dari sudut agama. Menguntungkan baik bagi pihak konsumen maupun perusahaan.

Benar dalam hal ini menurut teori bahwa suatu bisnis tidak hanya memperhitungkan untung rugi berupa uang dan harta perusahaan namun harga diri dan nama baik perusahaan. Perusahaan maskapai penerbangan sekelas Garuda Indonesia tidak mungkin mau mempertaruhkan nama baiknya hanya karena tidak memperdulikan rute penerbangan lokal yang dibutuhkan oleh sebagian konsumennya.

Dari semua hal yang berkaitan dengan etika, suatu bisnis memang pada dasarnya tidak bertentangan dengan tujuan dari etika tersebut. untuk bisa mempertahankan bisnisnya perusahaan juga sudah melakukan kewajiban moral terhadap banyak pihak. Termasuk misalkan gaji karyawan yang dibutuhkan untuk tetap melanjutkan kehidupan, kemudian mendatangkan investor sehingga roda perekonomian dapat terus berputar.

Dalam teori dikatakan bahwa suatu bisnis tidak hanya merupakan hasil kerja manajerial dan finansial, namun juga berkaitan dengan moral, pelayanan, jaminan, mutu dan lain sebagainya. Dalam hal ini pihak perusahaan sudah dapat melakukan keduanya. Hal ini dapat dinilai dari kepuasan konsumen yang membutuhkan rute tersebut untuk diadakan. Kepercayaan konsumen terhadap perusahaan juga akan bertambah sehingga menimbulkan loyalitas juga terhadap perusahaan sebagai konsumennya.

Dengan membuka rute baru hal ini juga berarti perusahaan telah membuka peluang kerja baru. Terutama dari segi karyawan dalam tim penerbangan. Sehingga secara moral perusahaan telah membantu dalam mengurangi pengangguran meskipun hanya sepersekian persen. Kemudian perlu diingat juga bahwa karyawan bukan untuk dieksploitasi namun untuk diutamakan sebagai ujung tombak perusahaan terutama perusahaan jasa.