Gunadarma BAAK News

Minggu, 27 Januari 2013

International Festival - Thailand



Sebelumnya kami benar-benar tidak menyangka akan hadir diacara besar itu, masih berasa mimpi ketika kami secara nyata berada dalam acara itu, kami merupakan perwakilan tunggal dari Indonesia. Sangat bangga bahwa bisa membawa nama indonesia beserta budayanya yang  kami sampaikan lewat tarian daerahnya. Kami juga sanggat bangga karena bisa membawa nama baik kampus kami Gunadarma, sebagai wakil tunggal untuk Indonesia. Bangga bisa ada dalam acara tersebut sungguh, masih di luar batas kesadaran kami. Kami memulai perjalanan kami disana dengan persiapan di Jakarta. Dua minggu tepatnya sebelum tanggal keberangkatan kami yaitu tanggal 7 desember 2012. Kami mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya terutama untuk pentas besar yang akan kami lalui. Kami berlatih tari, satu tarian ternyata cukup menguras tenaga dan waktu kami. Namun kami sanggat menikmati hal tersebut. Tarian yang akan kami bawakan adalah tari yapong, tari asal Jakarta (betawi) ini kami pilih karena merupakan tarian yang kami nilai energik. Bertepatan dengan ulang tahun Raja di Thailand, tarian ini sungguh sanggat tepat dibawakan, dengan musik campuran yang berasal dari jawa tengah dan jawa barat, korea grafinya yang energik karena tari ini memiliki latar belakang diciptakan untuk menyambut kemenangan Pangeran Jayakarta kala itu. Sungguh suatu tantangan sendiri pula untuk menyiapkan semuanya itu dalam waktu yang tidak genap 2 minggu. Namun kami yakin bahwa kami berdua pasti bisa menyelesaikan apa yang kampus sudah mandatkan untuk kami.
Tiba kami disana kami merasa sanggat senang. Bersyukur pula bisa tiba disana dengan selamat. Kami dijemput oleh 2 mahasiswi Universitas Pecthaburi, dimana universitas tersebut adalah yang mempuyai hajat dalam acara besar ini. Tak berapa lama kami pun memulai perjalanan kami dari bandara di Bangok menuju ke Pecthaburi, namun ternyata ada suprise lagi, kami tidak hanya sendiri, di daerah paragon kami menjemput pula delegasi dari negara Malaysia. Jangan berfikir buruk ya, bukan hal yang negative untuk bergabung dengan mereka. Berhubung jumlah kami yang sama-sama sedikit maka kami jadi sangat dekat dan akrab satu sama lainnya. Perjalanan kami dari bangkok ke pecthaburi ternyata cukup jauh bisa diibaratkan jarak dari jakarta ke bandung. Kami tiba di petchaburi pada malam hari, lalu kami makan malam bersama. Pertama kalinya bisa makan bersama dengan teman yang latar belakangnya berbeda. Kami sanggat senang bercengkrama satu dengan yang lainnya, saling mengenal dan mengerti satu sama lain. Keterbatasan bahasa tidak menjadi alasan kami untuk tidak berkomunikasi dan berteman satu sama lainnya. Satu hal lagi yang menarik, biasanya Indonesia dan Malaysia terkenal dengan aksi saling tengkarnya, namun kami tidak merasakan hal itu sama sekali disini. Kami justru menjadi delegasi yang paling akrab dan saling mendukung satu sama lainnya.  Entah lah, mungkin karena kemiripan bahasa yang kami punya, membuat kami merasa seperti keluarga di tempat asing itu. Hari itu pertama kali kami menginjakan kaki di Thailand, kami merasa senang walaupun badan kami diliputi oleh rasa letih. Tak satu pun dari kami bermuka masam. Malam itu juga, kami langsung diantarkan ke tempat festival, tempat dimana kami akan mementaskan tarian dari negara asal masing-masing. Reaksi pertama kami adalah “TAKJUB”. Karena tak menyangka kalau acaranya akan sedemikian besar. Panggung yang besar, penonton yang jumlahnya banyak, ternyata didesain layaknya seperti pesta rakyat, kami menikmati saat-saat pertama kami disana. Kami berkeliling dan melihat-lihat stan-stan jajanan tradisional disana. Benar-benar  merasa berada dalam pesta rakyat. Kemudian selesai berkeliling kami diantarkan ke hotel tempat kami akan  beristirahat, kami satu hotel dengan delegasi dari malaysia. Senang rasanya, berhubung kami sudah akrab dan berhubung kami butuh teman juga. Kemudian kami beristirahatlah malam itu. Sempat kami bercengkrama dan bermain sebentar dengan delegasi dari malaysia pada malam itu. Malam pertama di Petchaburi pun sudah kami lewati.
Pagi hari kedua disana kami bersiap untuk studi ekskursi yang sudah disiapkian oleh universitas pecthaburi. Untuk acara hari kedua ini kami tidak berjalan bersama dengan teman kami dari Malaysia. Namun kami tetap saling komunikasi. Kami mengunjungi cukup banyak tempat dihari itu. Kami mengunjungi Palace Raja Rama yang ke-6, kami melihat-lihat isi palace dan mengangumi tempat itu. Tempat yang langsung tertuju pada pantai sebagai pusat pemandangannya, begitu indahnya dipandang mata. Hari itu kami juga belajar kosakata Thailand dari kedua teman Thailand kami. Mereka dengan bangga nya bercerita kepada kami tentang Thailand. Selesai dari Palace kami singgah ke tempat lainnya yang tidak kalah mempesona. Salah satunya adalah HUA-HIN, yaitu pasar apung tradisional yang ada di Thailand, kami sempat berfikir bahwa pasar tradisional disana sama dengan di Jakarta, namun pada kenyataanya buat kami pasar tersebut adalah pasar tradisional yang paling cantik yang pernah kami temui. Pasar yang ditenggahnya terdapat danau dan perahu menggapung, di deretan pinggir terdapat kios-kios tradisional yang didesain sedemikian rupa sehingga tampak seperti jajaran kios-kios seni dengan temanya masing-masing. Kami juga dimanjakan dengan hiburan tarian tradisional Thailand yang disajikan dipanggung tenggah danau. Semua terbungkus rapih dengan keindahannya masing-masing. Setelah itu, kami juga sempat mengunjungi tempat nostalgia Thailand, walaupun hanya segejap  karena waktu makan malam dan festival akan segera tiba, namun dapat mengunjungi tempat itu merupakan suatu kepuasan tersendiri bagi kami. Malamya kami dijamu dengan makanan khas Thailand, dengan menyambut kedatanggan Ibu Rektor kami dengan rombongan. Sungguh suatu kehormatan bisa duduk bersama untuk diskusi dan makan malam dengan para petinggi dari Universitas Gunadarma maupun dari Universitas dari Pecthaburi sendiri. Usai itu kami diantarkan ketempat festival, sedih memang karena kami melewatkan aksi tarian teman kami dari Malaysia. Kami hanya bisa foto bersama dengan mereka yang masih menggunakan kostum tari mereka. Kemudian kami sempatkan untuk bermain bersama. Malam itu diliputi rasa senang, kami pun diantarkan kembali ke hotel dan kemudian kami beristirah untuk bisa mengikuti studi ekskursi hari berikutnya.
Matahari kembali bersinar, hari ketiga kami di pecthaburi pun akan terus berlanjut telebih hari ini merupakan hari yang panjang bagi kami, karena hari ini adalah hari dimana penampilan dari delegasi Indonesia. Perjalanan studi eskursi kami pun dimulai dengan mengunjungi Palace Raja Rama ke-4 tempat yang begitu indah dan berbukit-bukit. Diatasnya terdapat bangunan-bangunan bersejarah yang dahulu kala digunakan sebagai tempat tinggal Raja Rama ke 4. Kami mengitari tempat tersebut bersama dengan Ibu Rektor dan rombongan. Kami berjalan kaki keatas bukit untuk bisa melihat senua sisi tempat itu, ternyata sungguh indah pemandangan dari atas bukit ini. Perjalanan kami pun berlanjut mengunjunggi Palace Raja Rama ke-5, disana juga berkeliling melihat-lihat bangunan sejarah yang megah itu. Setelah itu kami juga berkesempatan mengunjungi dan dapat berkeliling Universitas Pecthaburi, sangat bagus dan terlihat nyaman. Perjalanan pun berlanjut kami sempatkan untuk makan siang dengan suasana pantai yang indah yang makanan laut tradisional Thailand yang enak dan dapat diterima oleh lidah. Sebenarnya perjalanan dan kunjungan kami pada hari ini masih berlanjut tapi dikarenakan kami akan tampil pada malam hari jadi mereka menyuruh kami beristirahat dan besiap-siap untuk pementasan kami nanti malam. Sesampainya di hotel kami beristirahat sebentar kemudian kami mulai mempersiapkan pementasan kami. Kami mulai mengenakan kostum, merias wajah sesuai dengan tema tarian kami.
Waktu penampilan pun tidak terasa dimulai, sempat kami merasa gugup karena semua yang tampil membawa rombongan dalam jumlah yang banyak sedangkan kami hanya berdua. Namun karena dukungan dari Rektor, Dosen pembibing, dan teman-teman semua membuat kami yakin bahwa kami bisa melakukan yang terbaik dan mencoba relax. Pementasan pun berlangsung, kami bangga dan kami tersanjung atas apresiasi dari para penonton. Usai pementasan kami disambut dengan gembira oleh Dosen dan teman-teman kami yang menunggu dan melihat perfom kami di belakang pangung.
Setelah selesai perfom kami kembali ke hotel ke hotel bersama teman-teman kami dari Malaysia, berhubung malam tersebut merupakan makan terakhir kami bersama maka kami oun memutuskan untuk menghabiskan malam itu bersama, bermodalkan peta gratisan kami pun memutuskan untuk berjalan-jalan malam itu walaupun kami juga ngga tau daerah itu, kami hanya mengigat-ingat alur yang selama ini sering kami lewati dengan mobil. Malam panjang ini pun berlalu dan kami beristirahat untuk persiapan esok pagi.
Hari ini adalah hari yang cukup menyedihkan bagin kami karena sebenarnya kami masih belum puas untuk dapat menghabiskan waku bersama di Thailand. Hari ini pun menjadi hari perpisahan bagi kami, delegasi Malaysia dan delegasi Indonesia. Sungguh rasa sedih dibenak tapi apalah daya karena setiap pertemuan pasti akan selalu ada perpisahan. Pagi itu sekitar jam 10.00 delegsi Malaysia terlebih dahulu berangkat menuju kebandara, dengan pelukan dan jabatan tanggan perpisahan itu pun terjadi. Hari terakhir, kami pun meninggalkan Thailand. Sungguh sangat bertrimakasih kepada Universitas Pecthaburi yang sudah mengundang kami, terlebih kepada Universitas kami tercinta yaitu Universitas Gunadarma yang telah mempercayai kami untuk dapat menghadiri even tersebut, kami sangat bangga bisa menjadi bagian dari acara ini, sungguh ini adalah pengalaman yang luar biasa bagi kami. Terima kasih J. Kami tunggu even berikutnya, maju terus GUNADARMA!

Elin Hartati Sembiring dan Hedwig Ajeng Grahani

LAMPIRAN FOTO :