Menurut Mulyadi (2001, p299), pembelian adalah suatu usaha yang dilakukan untuk pengadaan barang yang diperlukan
oleh perusahaan.
Jenis pembelian berdasarkan pemasok:
1. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok yang berasal dari dalam negeri
2. Pembelian impor adalah pembelian dari pemasok yang berasal dari luar negeri.
Jenis pembelian berdasarkan transaksi :
1.Transaksi pembelian tunai adalah jenis transaksi dimana pembayarannya dilakukan
secara langsung pada saat
barang diterima.
2.Transaksi pembelian kredit adalah jenis transaksi dimana pembayarannya tidak
dilakukan secara langsung pada saat barang diterima, tetapi dilakukan selang beberapa waktu
setelah barang diterima, sesuai perjanjian
kedua belah pihak.
Menurut Mulyadi (2001, p299), fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian adalah:
1. Fungsi
gudang
Fungsi gudang
bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada di
gudang dan untuk menyimpan barang yang
telah diterima oleh fungsi penerimaan. Untuk barang-barang yang langsung dipakai (tidak diselenggarakan
persediaan barang di gudang), permintaan pembelian diajukan oleh pemakai barang.
2. Fungsi
pembelian
Fungsi pembelian bertanggungjawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih
dalam pengadaan barang, mendapatkan informasi mengenai permintaan pembelian dari gudang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
3. Fungsi
penerimaan
Fungsi penerimaan bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima pemasok bertujuan untuk menentukan dapat atau tidaknya barang
tersebut diterima oleh perusahaan.
Fungsi ini juga bertanggungjawab untuk menerima barang dari pembeli yang berasal dari transaksi retur penjualan.
4. Fungsi
akuntansi
Fungsi
akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi pencatat hutang dan fungsi pencatat persediaan. Fungsi pencatat hutang
bertanggungjawab untuk mencatat transaksi pembelian ke dalam register bukti kas keluar dan untuk menyelenggarakan arsip dokumen sumber (bukti kas keluar)
yang berfungsi sebagai catatan hutang atau menyelenggarakan kartu hutang sebagai buku pembantu hutang. Fungsi pencatat persediaan bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan.
Menurut Mulyadi (2001,
p301), jaringan
prosedur dalam sistem pembelian adalah:
1.
Prosedur permintaan pembelian
Dalam
prosedur ini, fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian dalam formulir surat permintaan pembelian kepada fungsi pembelian. Surat tersebut berisi sejumlah jenis barang-barang yang akan dibeli dan dibuat dalam beberapa rangkap. Permintaan pembelian tersebut akan dipenuhi tergantung dari keputusan manager perusahaan yang bersangkutan.
2. Prosedur
permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok
Dalam prosedur ini, fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain untuk memungkinkan pemilihan pemasok yang akan ditunjuk sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh
perusahaan.
3.
Prosedur order pembelian
Dalam
prosedur ini, fungsi pembelian mengirim surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan mengenai order pembelian yang telah dikeluarkan oleh
perusahaan.
4.
Prosedur penerimaan barang
Dalam
prosedur ini, fungsi penerimaan barang melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kuantitas, dan mutu barang yang diterima dari pemasok dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan penerimaan barang dari pemasok tersebut.
5.
Prosedur pencatatan hutang
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembelian (surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur
dari pemasok) dan menyelenggarakan pencatatan hutang atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan hutang.
6.
Prosedur distribusi pembelian
Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebit
dari transaksi pembelian untuk
kepentingan pembuatan laporan manajemen.
Retur Pembelian
Menurut Mulyadi (2001,
p335), sistem retur pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengembalian barang yang sudah dibeli kepada pemasoknya. Barang yang sudah diterima pemasok terkadang tidak sesuai dengan barang yang dipesan menurut surat order pembelian. Ketidaksesuaian itu terjadi kemungkinan karena barang yang diterima tidak cocok dengan spesifikasi yang tercantum dalam surat order pembelian, barang mengalami kerusakan dalam pengiriman, atau barang yang diterima melewati tanggal pengiriman yang dijanjikan oleh pemasok. Fungsi terkait dalam sistem retur pembelian adalah:
1. Fungsi
gudang
Fungsi gudang
bertanggung jawab untuk menyerahkan barang
kepada fungsi pengiriman seperti yang tercantum dalam tembusan memo debit yang diterima dari fungsi pembelian.
2. Fungsi
pembelian
Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk mengeluarkan memo debit untuk retur
pembelian.
3. Fungsi
pengiriman
Fungsi pengiriman bertanggung jawab untuk mengirimkan kembali barang kepada pemasok sesuai dengan perintah retur pembelian dalam memo debit yang diterima dari fungsi pembelian.
4. Fungsi
akuntansi
Fungsi akuntansi
bertanggung jawab untuk mencatat transaksi
retur pembelian dalam jurnal retur pembelian atau jurnal umum, mencatat berkurangnya harga pokok persediaan karena retur pembelian dalam kartu persediaan, dan mencatat
berkurangnya hutang yang timbul dari transaksi retur pembelian dalam arsip bukti kas keluar yang belum dibayar atau dalam kartu hutang.
Menurut Mulyadi (2001, p339), sistem retur pembelian terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:
1.
Prosedur perintah retur pembelian
Dalam prosedur ini, retur pembelian terjadi atas perintah fungsi pembelian kepada fungsi pengiriman untuk mengirimkan kembali barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan kepada pemasok yang bersangkutan. Dokumen yang digunakan oleh fungsi pembelian untuk memerintahkan fungsi pengiriman mengembalikan barang ke pemasok adalah memo debit.
2.
Prosedur pengiriman barang ke pemasok
Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman barang kepada pemasok sesuai dengan perintah retur pembelian yang tercantum dalam memo debit dan membuat laporan pengiriman barang untuk transaksi retur pembelian tersebut.
3.
Prosedur pencatatan hutang
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan retur pembelian dan menyelenggarakan pencatatan berkurangnya
hutang dalam kartu hutang
atau mengarsipkan dokumen memo debit sebagai
pengurang hutang.
Istilah
purchasing atau pembelian sinonim dengan procurement atau pengadaan barang.
Berikut adalah definisi procurement menurut Bodnar dan Hopwood (2001:323),
yaitu:“Procurement is the business process of selecting a source, ordering, and
acquiring goods or services.”
Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti: bahwa pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa.
Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti: bahwa pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa.
Pembelian
adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa dan perlengkapan.
Kegiatan tersebut terkadang disebut pengadaan barang. Tujuan utamanya adalah memperoleh
bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas dan jasa
yang dipersyaratkan.
Pembelian
adalah salah satu fungsi yang penting dalam berhasilnya operasi suatu
perusahaan (Sofjan Assauri, 2008, p.223). permintaan pembelian adalah contoh
suatu aktivitas yang merupakan satuan pekerjaan yang ditujukan untuk memicu
bagian pembelian melakukan pengadaan barang sesuai dengan spesifikasi dan
jadwal sebagaimana yang dibutuhkan oleh pemakai barang.
Fungsi
pembelian sering dianggap sebagai bagian yang paling penting dan berpengaruh,
bahkan bisa dikatakan sebagian besar proses bisnis berasal dari kegiatan
pembelian. Alasan yang sangat fundamental untuk membahas fungsi pembelian ialah
karena dalam bidang ini pemborosan mudah terjadi, baik karena perilaku yang
disfungsional maupun karena kurangnya pengetahuan dalam berbagai aspek
pembelian bahan, sarana, prasarana dan suku cadang yang diperlukan perusahaan.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa pembelian merupakan area yang penting yang dikemukakan Brown dkk. (2001:131), yaitu:
1. Fungsi pembelian memiliki tanggung jawab untuk mengelola masukan perusahaan pada pengiriman, kualitas dan harga yang tepat, yang meliputi bahan baku, jasa dan sub-assemblies untuk keperluan organisasi.
2. Berbagai penghematan yang berhasil dicapai lewat pembelian secara langsung direfleksikan pada lini dasar organisasi. Dengan kata lain, begitu penghematan harga dibuat, maka akan mempunyai pengaruh yang langsung terhadap struktur biaya perusahaan. Sehingga sering dikatakan bahwa penghematan pembelian 1% ekivalen dengan peningkatan penjualan sebesar 10%.
3. Pembelian dan suplai material mempunyai kaitan dengan semua aspek operasi manajemen.
B. Tugas dan
Tanggung Jawab Bagian Pembelian
Tanggung
jawab bagian pembelian berbeda-beda disetiap perusahaan tergantung pada luasnya
aktivitas yang dilakukan dan dipengaruhi oleh operasi yang ekonomis dari
perusahaan tersebut.
Adapun
tanggung jawab bagian pembelian antara lain:
1. Bertanggung
jawab atas pelaksanaan pembelian bahan-bahan agar rencana operasi dapat
dipenuhi dan pemebelian bahan-bahan tersebut pada tingkat harga yang akan
bersaing dalam memasarkan produknya.
2.
bertanggung jawab atas usaha-usaha untuk dapat mengikuti perkembangan
bahan-bahan baru yang dapat menguntungkan dalam proses produksi, perkembangan
dalam desain, harga dan faktor lain yang dapat mempengaruhi produk perusahaan.
3.
bertanggung jawab untuk meminimalisasi investasi atau meningkatkan perputaran
bahan.
4. bertanggung
jawab atas kegiatan penelitian dengan meyelidiki data dan perkembangan pasar.
Tugas- tugas
yang dilakukan bagian pembelian dalam memenuhi tanggung jawab antara lain:
1. Melakukan
pembelian bahan-bahan secara bersaing atas dasar nilai yang ditentukan tidak
hanya oleh harga yang tepat tapi juga oleh waktu yang tepat, jumlah dan mutu
yang tepat.
2. Membantu
melakukan pemilihan bahan-bahan dengan menyelidiki.
3. Untuk
memperoleh sumber-sumber pilihan dari suplai dengan melakukan usaha-usaha
pencarian paling sedikit dua sumber dari suplai.
4.
Mempengaruhi tingkat persediaan yang terendah.
5. Menjaga
hubungan dengan suplier yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar